Mahasiswa ITB Ikuti Shell Eco-Marathon

Posted on 15.52 by ITS TEAM - SAPU ANGIN SHELL ECO MARATHON 2012

Kembangkan Tiga Mobil Hemat Bahan Bakar
kiwik
Minggu, 28 - Maret - 2010, 03:45:31

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa ITB mengembangkan  tiga mobil hemat bahan bakar dan ramah lingkungan untuk mengikuti  Kompetisi Shell Eco-Marathon 2010 di Malaysia, 8-10 Juli 2010. Mereka  menggunakan teknologi baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya.

Mereka  terbagi dalam tiga kelompok dengan anggota setiap kelompok 12-17 orang.  Tim Exia dan Rajawali turun di kelas future concept. Tim Cikal turun di  kelas urban concept.

   "Pesaing mancanegara adalah Jepang dan  Singapura. Dari dalam negeri adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember,  Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada," kata Manajer Tim  Rajawali Ananta Bagas (22).

   Ananta mengatakan, timnya mengusung  mesin pemotong rumput Honda GX 35 cc dengan modifikasi karburator  injeksi. Selain itu, diterapkan juga teknologi bearing  keramik untuk  meminimalkan gesekan roda sehingga putaran mesin tidak memerlukan banyak  bahan bakar.    Pengurangan gesekan juga dilakukan pada sistem kopling.  Bila umumnya menggunakan kopling gesek, Rajawali mengembangkan kopling  magnet aplikasi dari pendingin udara. Badan kendaraan juga dibuat  menggunakan fiber ringan.

   "Hasilnya, mobil seberat 50 kg dengan  satu penumpang yang mampu melaju 30 km per jam dengan kebutuhan 1 liter  bensin oktan 95 untuk 1.000-1.500 km," ujarnya.

 Ramah  lingkungan

   Untuk kategori sama, tim Exia mengembangkan  mobil hemat bahan bakar ramah lingkungan. Kepala Divisi Mesin Tim Exia  Bentang Arief Budiman (21) mengatakan, konsep ramah lingkungan  diwujudkan dengan menggunakan bahan bakar metanol dan anyaman bambu  sebagai pelapis badan mobil.

   Penghematan bahan bakar dilakukan  dengan mesin Honda GX 35 cc yang sistem pembakarannya telah  dimodifikasi. Selain itu, material logam pun diminimalkan. Di bagian  kemudi, misalnya, poros kemudi yang semula dari besi diubah ke kemudi  kabel. Selain memudahkan pengemudi, hal itu membuat berat kendaraan  menjadi 20 kg tanpa pengemudi.

   "Kami menargetkan 1 liter untuk  1.000 km dengan kecepatan maksimum 25 km per jam," ujar Bentang.

   Konsep  yang diusung Cikal berbeda dari dua kelompok lain karena harus bisa  digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manajer Cikal Teuku Naraski  Zahari (22) mengatakan, panitia mengharuskan kelas urban concept   menggunakan 4 roda.

   Cikal membangun badan kendaraan lebih besar  berukuran 2,5 m X 1,2 m X 1,2 m bermesin 125 cc dengan modifikasi sistem  pembakaran injeksi, drive by wire.

   Bila sebelumnya katup  injektor dioperasikan mesin, Cikal menggunakan sistem elektronik  menggunakan kabel sebagai penggerak utama untuk mengoptimalkan suhu,  meringankan putaran mesin, dan meringankan berat kendaraan. Cikal  menargetkan mobil menghabiskan 1 liter bensin untuk 200 km dengan  maksimal dua penumpang. "Semoga saja bisa menjadi kekuatan menaklukkan  pesaing lain," kata Naraski.

sumber: Kompas

No Response to "Mahasiswa ITB Ikuti Shell Eco-Marathon"

Leave A Reply